Notification

×

Iklan

Iklan

Perkembangan Musik Rock di Gresik Bakal Mengulangi Masa Kejayaannya, Talenta Seniman Musik Rock Terus Berkarya

Senin, 29 Januari 2024 | Januari 29, 2024 WIB | Last Updated 2024-01-29T08:03:06Z

Gresik, Harian Memo - Geliat musik Rock di Kabupaten Gresik (Jatim) kian dirasakan oleh masyarakat baik awam, seniman musik bahkan pecinta musik cadas/rock sekalipun. Meski penuh  tantangan namun hal ini tidak menyurutkan tekad dan perjuangan tiga institusi musik untuk terus maju dan bergerak mengulang kejayaan dan kebangkitan musik Rock di Gresik kembali. 

Mereka adalah  Damai Production yang bergerak di sound sistem rental, Gress-innovatif di event organiser dan  komunitas Rock In Gresik sendiri.

Kekompakan tiga institusi kali ini, diwujudkan dalam berbagai event pementasan  musik rock  maupun genre lainnya pada suatu kegiatan yang mengundang banyak orang dan penikmat musik di kota Pudak.

Salah satunya, event pementasan  musik rock di Kedai Suka Ngopi,  jalan raya Sukomulyo Manyar Gresik, pada Minggu malam (28/1/2024). Event yang digagas bersama Komunitas  Gresik Vocal/ G Voc, kali ini menghadirkan 6 grup band.

Yakni grup Sweet Daddy, Black Jack, Eske Snacustic, Makobul serta Seniman Legrek. Lalu dua grup musik rock asal kota Surabaya seperti Dancing Doll dan Java Blues. Mereka melantunkan tembang lawas luar negeri maupun dalam negeri era 70-90 an dan ada juga grup band yang menyanyikan lagu ciptaan sendiri di atas panggung.

Sebagai  inisiator kegiatan ini yaitu Damai Production sebuah perusahaan yang bergerak di bidang rental sound sistem, lighting, LED dan genset. Yang dinahkodai oleh Andrew Nababan.

Damai Production memiliki program CSR yang mewadahi kegiatan musik para musisi Gresik dalam sebuah platform untuk tampil/perform menghasilkan karya  dan bertemu dengan musisi daerah lain. Kemudian  Damai Production menggandeng Komunitas Rock In Gresik dan Gress Innovation (event organizer).

Andrew Nababan mengatakan karena Gresik terkenal dengan Rock. Maka  melalui CSR kami membantu teman-teman RIG dan Gresik inovatif melalui event.  

Dengan mengajak musisi Surabaya berkolaborasi  dengan musisi Gresik dan manggung di Gresik,  Andrew mencermati jika antara musisi Gresik dan Surabaya sudah saling kenal lama, kemudian linknya memang banyak sehingga ada take and give antara musisi tersebut.

Setiap event, pihaknya memberikan support peralatan yang proper untuk menunjang tampilan yang kian ciamik.

Andrew sendiri sangat optimis sekali musik rock memiliki peluang.untuk berkembang dan diminati sesuai klutur masyarakat Gresik. 

" Kami optimis akan peluang untuk mengadakan event musik rock di Gresik. Dengan banyaknya event, maka otomatis akan menarik minat dan bakat musik  lintas generasi baik muda dan generasi tua akan musik rock," tandasnya.

Dan berharap dengan seringnya tampil dan kolaborasi  bersama musisi Surabaya, maka musik rock di Gresik bisa berkembang dan maju seperti di Surabaya," katanya didampingi cak Ganyong.

Ganyong menambahkan kami (musisi Gresik) berkolaborasi dengan musisi dan seniman musik rock Surabaya. Selain itu juga dengan musisi Mojokerto, Sidoarjo dan kota lainnya di Jawa Timur.

Melihat event di Suka Ngopi sukses, kembali Ganyong mengatakan bahwa kegiatan serupa akan dilakukan setiap bulan atau dua bulan sekali untuk kebangkitan musik rock di Gresik.

Sementara Ketua RIG  Sam Kondel menyampaikan bahwa komunitas Rock In Gresik telah melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kembali minat generasi muda kota Pudak akan musik rock.

" Untuk itu,  agar berhasil tujuan tersebut. Maka kami berkolaborasi dengan Damai Production dan Gress-In melaksanakan berbagai event di Kota Gresik ini. Salah satunya hajatan besar kami yaitu volume satu perform di Giri Hill, lalu kedua di Suka Ngopi, volume ketiga rencananya akan diselenggarakan  di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) dan acara puncak / volume ke-4 akan diadakan di UISI Semen Indonesia," ungkap Sam Kondel.(*/Iw,)
Editor : Dony D.C
×
Berita Terbaru Update